Rekomendasi Pemupukan dan Teknik Budidaya Buah Naga (Hylocereus undatus)

BAB. I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Manfaat dari pemupukan adalah meningkatkan kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dari pengaruh iklim yang tidak menguntungkan.

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus. Meskipun dikenal sebagai buah dari Asia, tanaman ini aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada tahun 1870, bangsa Perancis membawa buah naga dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di Vietnam dan Cina.

Di Indonesia, buah naga mulai populer sejak tahun 2000. Diperkirakan buah naga yang masuk ke negeri kita berasal dari Thailand dan dibudidayakan oleh para pehobi tanaman secara sporadis, dengan mempelajari dan menerapkan dosis pemupukan yang tepat untuk tanaman buah naga maka akan menghasilkan produksi yang optimal.

  • Ruang Lingkup Makalah

Makalah ini mencakup khususnya tentang  rekomendasi dosis pempukan tanaman buah naga dan secara umum membahas teknik buah naga.

  • Tujuan Penulisan Makalah
  1. Untuk mengetahui rekomendasi dosis yang tepat pada tanaman buah naga.
  2. Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman buah naga.

BAB. II

ISI

 2.1   Memilih Bibit Buah Naga

Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih, namun yang dibahas dalam makalah ini hanya secara vegetatif dikarenakan perbanyakan secara generatif  kurang popular dan jarang digunakan karena membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan bibit siap tanam di lapang. Biji juga harus berasal dari buah yang sehat dan matang di pohon. Seleksi biji yang berkualitas juga sulit dilakukan lantaran ukuran biji yang kecil dan penampakannya mirip.

Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:

  • Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
  • Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
  • Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
  • Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
  • Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
  • Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
  • Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
  • Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
  • Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
  • Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
  • Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

2.2  Penanaman Bibit Buah Naga

Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan. Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

2.3 Pemupukan dan perawatan

2.3.1  Pemupukan Vegetatif

  • Setek ditanam langsung pada polybag agar memudahkan pemeliharaan dan pemindahan. Media tanam yang digunakan berupa campuran top soil, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1: 1 ditambahkan pupuk NPK dengan rekomendasi dosis 5 gram/polibag. Tanah dan pasir yang akan digunakan untuk campuran media sebaiknya dijemur kering selama beberapa hari untuk mematikan hama dan penyakit.
  • Lakukan penyiraman secukupnya, untuk menumbuhkan tunas.
  • Tunas tumbuh 1-2 cm, lakukan pemupukan dengan Rekomendasi NPK 15-15-15 sebanyak 5-10 gram.
  • Bibit stek dipelihara hingga tunas cukup panjang, yaitu sekitar 10-15 cm, setelah itu bibit mulai diaklimatisasi dengan menempatkannya di tempat terbuka agar bibit siap berkembang di lahan selama 2 minggu maka bibit sudah siap tanam

2.3.2  Pemupukan  Lanjutan

  • Setelah bibit stek ditanam di tiang panjatan dosis pemupukan ditingkatkan sesuai dengan pertumbuhan tanaman dan diberikan 1 bulan sekali dengan dosis 10 gram.
  • Selanjutnya umur tanaman mencapai 4 bulan dipupuk dengan NPK berimbang (15:15:15) sebanyak 15 gram per tanaman.
  • Pemupukan harus dilakukan secara berkala sehingga dapat dipenuhi respon yang cepat dari pertumbuhan buah naga. Untuk pemupukan bulan ke tujuh hingga kedua belas adalah : NPK 50 gram dan ZA 20 gram per bulan per tiang (tempat tanaman). Untuk tahun berikutnya tanaman diberikan pupuk NPK 75 gram dan ZA 30 gram per bulan per tiang tanaman.
  • Apabila umurnya sudah sekitar 1 tahun, maka pohon siap untuk berbuah. Untuk merangsang pembungaan dan pembuahan pada buah naga, berikan pupuk organik yang banyak mengandung unsur P dan K atau pupuk organik perangsang bunga. Pupuk kimia dengan kandungan P tinggi yaitu TSP. Dan untuk pupuk dengan kandungan K tinggi yaitu KCl.
  • Atau bisa digantikan dengan Pupuk kandang diberikan sebangnyak 2-5 kg pertanaman dengan interval pemberian 3 bulan sekali ketika tanaman berumur 1 tahun.

2.3.3 Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar. Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.

Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

2.3.4 Pemangkasan

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk  batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.

  • Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
  • Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
  • Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

2.4 Pemanenan

Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti  dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen.

Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun. Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

BAB. III

3.1  Kesimpulan

  1. Pemupukan Vegetatif, campuran top soil, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1: 1 ditambahkan pupuk NPK dengan rekomendasi dosis 5 gram/polibag.
  2. Tunas tumbuh 1-2 cm, lakukan pemupukan dengan Rekomendasi NPK 15-15-15 sebanyak 5-10 gram.
  3. Pemupukan harus dilakukan secara berkala sehingga dapat dipenuhi respon yang cepat dari pertumbuhan buah naga. Untuk pemupukan bulan ke tujuh hingga kedua belas adalah : NPK 50 gram dan ZA 20 gram per bulan per tiang (tempat tanaman). Untuk tahun berikutnya tanaman diberikan pupuk NPK 75 gram dan ZA 30 gram per bulan per tiang tanaman.
  4. Pupuk kandang diberikan sebangnyak 2-5 kg pertanaman dengan interval pemberian 3 bulan sekali ketika tanaman berumur 1 tahun.
  5. Teknik budidaya buah naga meliputi, pemilihan benih, pengolahan lahan, pembuatan tiang panjat dan pemangkasan.

DAFTAR PUSTAKA

Dahana, K. dan Warisno. 2010. Buku Pintar, Bertanam Buah Naga (di kebun, pekarangan, dan dalam pot). Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Panduan teknis budidaya buah naga http://alamtani.com/budidaya-buah-naga.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *